Metrotvnews.com, Solo: Sedikitnya 286
sejarawan dari 25 negara di dunia akan berkumpul di Solo Konferensi
Internasional Associations of Historian of Asia (IAHA) ke-22 pada 2-6
Juli 2012. Mereka akan mengungkapkan hasil-hasil penelitian terbaru
mengenai sejarah negara-negara di kawasan Asia.
"Mereka akan memaparkan data-data baru dan menguak sejarah yang selama ini belum pernah terkuak. Salah satunya mengenai keberadaan situs kerajaan Indrapura di Aceh," jelas Ketua Penyelenggara, Endjat Djaenoedrajat dalam jumpa wartawan di Solo, Ahad (1/7) malam.
Konferensi kali ini mengangkat tema 'Remembering the Past, Experiencing the Present, Exploring the Future'. Tema besar tersebut kemudian dijabarkan menjadi sebelas subtema.
Dari sebelas subtema itu, satu yang paling menarik adalah mengenai medical history and healthcare. Sejarawan akan memaparkan hasil penelitiannya mengenai sejarah ilmu pengobatan dan perkembangannya di Asia.
"Subtema itu menarik karena belum pernah diangkat pada konferensi sebelumnya," jelas Endjat yang juga menjabat Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu.
IAHA sendiri merupakan asosiasi profesi yang dibentuk di Manila pada 1960 silam, dengan tujuan untuk mengkaji dan mempromosikan penelitian sejarah di Asia.
Pada 2012 ini, Indonesia menjadi tuan rumah konferensi untuk yang ketiga kalinya. Dua konferensi sebelumnya dilangsungkan pada 1974 di Yogyakarta dan 1998 di Jakarta.
Endjat mengatakan konferensi ini akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia, setidaknya akan membuat negara ini semakin dikenal masyarakat dunia. Apalagi, dalam bidang sejarah Indonesia bisa dikatakan sebagai sumber penelitian yang tidak pernah ada habisnya.(MI/TII)
"Mereka akan memaparkan data-data baru dan menguak sejarah yang selama ini belum pernah terkuak. Salah satunya mengenai keberadaan situs kerajaan Indrapura di Aceh," jelas Ketua Penyelenggara, Endjat Djaenoedrajat dalam jumpa wartawan di Solo, Ahad (1/7) malam.
Konferensi kali ini mengangkat tema 'Remembering the Past, Experiencing the Present, Exploring the Future'. Tema besar tersebut kemudian dijabarkan menjadi sebelas subtema.
Dari sebelas subtema itu, satu yang paling menarik adalah mengenai medical history and healthcare. Sejarawan akan memaparkan hasil penelitiannya mengenai sejarah ilmu pengobatan dan perkembangannya di Asia.
"Subtema itu menarik karena belum pernah diangkat pada konferensi sebelumnya," jelas Endjat yang juga menjabat Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu.
IAHA sendiri merupakan asosiasi profesi yang dibentuk di Manila pada 1960 silam, dengan tujuan untuk mengkaji dan mempromosikan penelitian sejarah di Asia.
Pada 2012 ini, Indonesia menjadi tuan rumah konferensi untuk yang ketiga kalinya. Dua konferensi sebelumnya dilangsungkan pada 1974 di Yogyakarta dan 1998 di Jakarta.
Endjat mengatakan konferensi ini akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia, setidaknya akan membuat negara ini semakin dikenal masyarakat dunia. Apalagi, dalam bidang sejarah Indonesia bisa dikatakan sebagai sumber penelitian yang tidak pernah ada habisnya.(MI/TII)
