tadi sempat share ke bolgnya poconggg. ternyata isinya gokil semua
tapi sebagai sesama mahasiswa yang mengambil jurusan hukum, dia hukum
beneran dan saya civics hukum, jadi sangat terpaksa dech saya copas
artilkenya.
ini tentang perayaan kemerdekaan tahun lalu
ini tentang perayaan kemerdekaan tahun lalu
Tepat
pada 66 tahun kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada hari ini, saya akan
mewakili rakyat di Negri ini untuk menyampaikan keluh kesah dan
kegundahan hati mereka.
Apakah itu masalah ekonomi? tidak.
Mungkin masalah pendidikan? juga tidak.
Atau itu tentang agama? oo jelas tidak.
Membicarakan bangsa Indonesia, tentu kita tidak akan pernah lepas dari Pancasila.
Apa itu Pancasila? Oh, sungguh terlalu kalian.
Cekidot.
Panca itu artinya lima. Sila itu artinya.. oke, gue nggak tau. Intinya, Pancasila itu berarti Lima Sila.
Mungkin kalian tidak melihat kejanggalan dalam sila-sila ini. Oh, tapi tidak dengan saya!
Coba kalian perhatikan. Dalam sila ke-2 dengan jelas disebutkan
"KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB"
Sangat menarik untuk dibedah!
Dari yang saya ketahui, arti KEMANUSIAAN adalah sifat-sifat atau perasaan manusia. Sedangkan arti ADIL yaitu tidak sewenang-wenang. BERADAB sendiri mempunyai arti memiliki adab, atau berprilaku sopan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa makna sila ini adalah:
"Sifat manusia yang tidak sewenang-wenang dan berprilaku sopan"
Saya, sebagai orang yang mewakili pribadi, maupun pihak-pihak yang berkepentingan, dengan tegas menyatakan: KAMI KECEWA.
Kekecewaan
ini bukanlah kekecewaan yang tidak berdasar. Bagaimana tidak, disaat
semua orang menyerukan keadilan, disaat semua orang memekikkan
peradaban, kita masih dengan mudahnya menemukan fakir asmara dan
jomblo-jomblo terlantar berhamburan di jalanan! Oo tidak bisa! Fakir
asmara dan jomblo-jomblo terlantar seharusnya dipelihara oleh Negara!
Dalam
sila ke-2 dengan jelas disebutkan Keadilan, tapi apa bisa dibilang adil
jika sebagian rakyat masih belum bisa merasakan cinta?
Dalam
sila ke-2 dengan jelas disebutkan tentang Adab, tapi bagaimana mungkin
kita lanjutkan peradaban jika sebagian rakyat tak tersubsidi cinta?
Dalam sila ke-2 jelas disebutkan Kemanusiaan, tapi apakah manusiawi jika banyak rakyat tak tersentuh zakat cinta?
Saya prihatin..
Dengan
surat terbuka ini, saya mewakili fakir-fakir asmara di Indonesia
berharap agar pemerintah meningkatkan kinerja dengan sebaik-baiknya.
Kami sudah benar-benar lelah! Kami tak butuh lagi janji-janji semu! Kami
tak butuh lagi pencitraan-pencitraan palsu! Yang kami butuhkan hanya
satu, perhatian tulusmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar